Ketika gaya
hidup kapitalis-materialistik telah menjadi paradigma dominan, sedikit
demi sedikit dan tanpa disadari, banyak orang mulai mengabaikan prinsip halal
dan haram. Baik dan buruk tidak lagi ditimbang dengan ajaran
agama. Tolok ukur kebenaran dan etika
disandarkan kepada materi dan manfaat. Akhirnya, sesuatu yang jelas-jelas haram
dengan enteng dilanggar demi apa yang disebut dengan "profesionalisme,
bisnis, dan lain sebagainya. Ironisnya lagi, perbuatan-perbuatan haram
tersebut dikemas sedemikian rupa hingga menjadi sebuah profesi untuk mencari
nafkah. Contohnya adalah ghibah. Di jaman sekarang ini, ghibah tidak lagi
dipandang sebagai sesuatu yang keji dan menjijikkan, akan tetapi dipandang
sebagai hiburan sekaligus lahan bisnis yang...